TEORI LINGKUNGAN
PERTAMBANGAN
Di Susun oleh :
Nama : Ilham
Ramadhan
NPM :
13416438
Kelas :
2IB01
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2018
Latar
Belakang
pertumbuhan ekonomi yang dianut oleh pemerintah
Indonesia memandang segala kekayaan alam
yang terkandung di bumi Indonesia sebagai modal untuk menambah pendapatan negara. Sayangnya, hal ini dilakukan secara eksploitatif dan dalam skalayang masif Sampai saat ini, tidak kurang dari pertambangan mineral, batubara maupun pertambangan minyak dan gas bumi. Tidak jarang wilayah-wilayah konsesi pertambangan tersebut tumpang tindih dengan wilayah hutan yang kaya dengan keanekaragaman hayati dan juga wilayah-wilayah hidup masyarakat adat.
Pertambahan penduduk yang cepat mempunyai implikasi pada berbagai bidang. Bertambahnya penduduk yang cepat ini mengakibatkan tekanan pada sektor penyediaan fasilitas tenaga kerja yang tidak mungkin dapat ditampung dari sektor pertanian. Maka untuk perluasan kesempatan kerja, sektor industri perlu ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas.peningkatan secara bertahap di berbagai bidang industri akan menyebabkan secara berangsur-angsur tidak akan lagitergantung kepada hasil prodiksi luar negeri dalam memenuhi kebutuhan hidup.
yang terkandung di bumi Indonesia sebagai modal untuk menambah pendapatan negara. Sayangnya, hal ini dilakukan secara eksploitatif dan dalam skalayang masif Sampai saat ini, tidak kurang dari pertambangan mineral, batubara maupun pertambangan minyak dan gas bumi. Tidak jarang wilayah-wilayah konsesi pertambangan tersebut tumpang tindih dengan wilayah hutan yang kaya dengan keanekaragaman hayati dan juga wilayah-wilayah hidup masyarakat adat.
Pertambahan penduduk yang cepat mempunyai implikasi pada berbagai bidang. Bertambahnya penduduk yang cepat ini mengakibatkan tekanan pada sektor penyediaan fasilitas tenaga kerja yang tidak mungkin dapat ditampung dari sektor pertanian. Maka untuk perluasan kesempatan kerja, sektor industri perlu ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas.peningkatan secara bertahap di berbagai bidang industri akan menyebabkan secara berangsur-angsur tidak akan lagitergantung kepada hasil prodiksi luar negeri dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Sumber daya mineral seperti timbah putih, emas, nikel, tembaga,
mangan, air raksa, besi dan Iain-lain merupakan sumber daya alam yang tak
terbaharui atau nonrenewable resource, artinya sekali bahan galian ini dikeruk,
maka tidak akan dapat pulih atau kembali ke keadaan semula.
PEMBAHASAN
A. Permasalahan
Lingkungan Dalam Pembangunan Pertambangan Energi
Masalah-masalah lingkungan dalam pembangunan lahan
pertambangan dapat dijelaskan dalam berbagai macam hal. Berikut ini adalah
maslah lingkungan dalam pembangunan lahan pertambangan:
a. Menurut jenis yang dihasilkan di Indonesia terdapat
antara lain pertambangan minyak dan gas bumi, logam-logam mineral antara lain
seperti timah putih, emas, nikel, tembaga, mangan, air raksa, besi, belerang,
dan lain-lain dan bahan-bahan organik seperti batubara, batu-batu berharga
seperti
intan, dan lain- lain.
intan, dan lain- lain.
b. Pembangunan dan pengelolaan pertambangan perlu
diserasikan dengan bidang energi dan bahan bakar serta dengan pengolahan
wilayah, disertai dengan peningkatan pengawasan yang menyeluruh.
c. Pengembangan dan pemanfaatan energi perlu secara
bijaksana baik itu untuk keperluan ekspor maupun penggunaan sendiri di dalam
negeri serta kemampuan penyediaan energi secara strategis dalam jangka panjang.
Sebab minyak bumi sumber utama pemakaian energi yang penggunaannya terus
meningkat, sedangkan jumlah persediaannya terbatas. Karena itu perlu adanya
pengembangan sumber-sumber energi lainnya seperti batu bara, tenaga air, tenaga
air, tenaga panas bumi, tenaga matahari, tenaga nuklir, dan sebagainya.
d. Pencemaran lingkungan sebagai akibat pengelolaan
pertambangan umumnya disebabkan oleh faktor kimia, faktor fisik, faktor
biologis. Pencemaran lingkungan ini biasanya lebih dari pada diluar
pertambangan. Keadaan tanah, air dan udara setempat di tambang mempunyai
pengarhu yang timbal balik dengan lingkunganya. Sebagai contoh misalnya
pencemaran lingkungan oleh CO sangat dipengaruhi oleh keaneka ragaman udara,
pencemaran oleh tekanan panas tergantung keadaan suhu, kelembaban dan aliran
udara setempat.
e. Melihat ruang lingkup pembangunan pertambangan yang
sangat luas, yaitu mulai dari pemetaan, eksplorasi, eksploitasi sumber energi
dan mineral serta penelitian deposit bahan galian, pengolahan hasil tambang dan
mungkin sampai penggunaan bahan tambang yang mengakibatkan gangguan pad
lingkungan, maka perlua adanya perhatian dan pengendalian terhadap bahaya
pencemaran lingkungan dan perubahan keseimbangan ekosistem, agar sektor yang
sangat vital untuk pembangunan ini dapat dipertahankan kelestariannya.
f. Dalam pertambangan dan pengolahan minyak bumi misalnya
mulai eksplorasi, eksploitasi, produksi, pemurnian, pengolahan, pengangkutan,
serta kemudian menjualnyatidak lepas dari bahaya seperti bahaya kebakaran,
pengotoran terhadap lingkungan oleh bahan-bahan minyak yang mengakibatkan
kerusakan flora dan fauna, pencemaran akibat penggunaan bahan-bahan kimia dan
keluarnya gas-gas/uap-uap ke udara pada proses pemurnian dan pengolahan.
Rangka menghindari terjadinya kecelakaan pencemaran
lingkungan dan gangguan keseimbangan ekosistem baik itu berada di lingkungan
pertambangan ataupun berada diluar lingkungan pertambangan, maka perlu adanya
pengawasan lingkungan terhadap:
1. Cara
pengolahan pembangunan dan pertambangan.
2. Kecelakaan
pertambangan.
3. Penyehatan
lingkungan pertambangan.
4. Pencemaran dan
penyakit-penyakit yang mungkin timbul
B. Cara
Pengelolaan Pembangunan Pertambangan
Sumber daya bumi di bidang pertambangan harus dikembangkan
semaksimal mungkin untuk tercapainya pembangunan. Maka perlu adanya survey dan
evaluasi yang terintegrasi dari para ahli agar menimbulkan keuntungan yang
besar dengan sedikit kerugian baik secara ekonomi maupun secara ekologis.
Penggunaan ekologis dalam pembangunan pertambangan sangat perlu dalam rangka
meningkatkan mutu hasil pertambangan dan untuk memperhitungkan sebelumnya
pengaruh aktivitas pembangunan pertambangan pada sumber daya dan proses alam
lingkungan yang lebih luas.
Segala pengaruh sekunder pada ekosistem baik local maupun
secara lebih luas perlu dipertimbangkan dalam proses perencanaan pembangunan
pertambangan, dan sedapatnya evaluasi sehingga segala kerusakan akibat
pembangunan pertambangan ini dapat dihindari atau dikurangi, sebab melindungi
ekosistem lebih mudah daripada memperbaikinya. Dalam pemanfaatan sumber daya
pertambangan yang dapat diganti perencanaan, pengolahan dan penggunaanya harus
hati-hati seefisien mungkin. Harus tetap diingat bahwa generasi mendatang harus
tetap dapat menikmati hasil pembangunan pertambangan ini.
C. Kecelakaan di
Pertambangan
Sekecil apapun kegiatan yang dapat mengakibatkan kecelakaan
harus diminimalisir. Bahaya-bahaya lain yang harus dikontrol untuk mencegah
kecelakaan, yaitu:
a) tidak sesuai dan
tidak memenuhi syarat
b) tidak aman
c) tidak tertutup
tidak dilindungi.
2. Bahaya
lingkungan :
a) becek, licin
b) kurang penerangan
c) berdebu,
mengandung gas beracun,
d) instabilitas
lapisan batuan (longsor, runtuhnya bench atau berm),
3. Bahaya pekerja :
b) tidak
memperhatikan petunjuk
c) tidak peduli K3.
4. Bahaya kebakaran
:
a) proses swabakar
batubara,
b) ledakan debu
batubara,
c) ledakan gas
methan,
d) ledakan debu
batubara dan gas methan,
e) hubungan pendek
arus listrik (koursleting).
Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari materi ini yaitu tentang Pertambangan. Yaitu Sumber daya alam yang mengakibatkan dampak positif dan negtaif untuk lingkungan.
Kegiatan pertambangan membawa dampak buruk bagi lingkungan
perairan akibat penggunaan senyawa logam berat merkuri (Hg). Merkuri dapat
terakumulasi dalam tubuh organisme yang hidup di perairan dan bersifat toksik
atau mematikan pada konsentrasi tertentu. Selain itu pencemaran lingkungan
perairan akibat kegiatan pertambangan secara nyata berpengaruh terhadap
perekonomian nelayan. Merkuri yang mencemari perairan berpotensi menurunkan
kualitas dan produktifitas perairan sehingga mengurangi hasil tangkapan
nelayan. Solusi untuk mengatasi dampak pencemaran perairan oleh kegiatan
penambangan terbagi dari sisi ekologi dan ekonomi. Dari sisi ekologi berupa
pembangunan bendungan serta Instalasi Pengolah Limbah (IPAL). Sedangkan dari
sisi ekonomi, khususnya bagi nelayan, dapat dilakukan dengan penerapan strategi
pertahanan hidup substitutif.
Reff
http://aerorobotic.blogspot.co.id/2013/04/lingkungan-pertambangan.html
http://blogriyani.blogspot.co.id/2013/04/tugas-pengetahuan-lingkungan.html
http://www.pusatmakalah.com/p/kesimpulan-makalah-dampak-penambangan.html
http://arwantorevhian.blogspot.co.id/2013/07/ringkasan-makalah-pertambangan.html