EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN
PENDAHULUAN
Manusia merupakan bagian dari alam dan
memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan dari pada mahkluk hidup lain dalam
hal merubah kondisi alam berhubungan dengan kemampuanya yang dilandasi oleh
akal yang dimiliki, maka manusia dapat menempatkan dirinya pada unsur yang
paling dominan dan paling menguasai dibandingkan dengan unsur-unsur lainnya di
dalam ekosisitem. Di dalam usahanya memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia
berusaha untuk dapat serasi dengan ekosistemnya karena menyadari bahwa
kerusakan ekosistem dapat membahayakan dirinya. Namun pada umumnya tingkat
kesadaran masyarakat dalam hal kelestarian ekosistem dapat dikatakan masih
rendah, terutama mereka yang hidup dikawasan pedesaan. Masalah yang paling
sulit menghadapi usaha pelestarian alam justru dari manusia sendiri. Sehingga
pengelolaan kawasan konservasi harus mempertimbangkan masyarakat setempat
karena dengan begitu akan muncul suatu hubungan timbal-balik yang serasi,
seimbang dan menguntungkan antara alam dan manusia. Usaha pelestarian alam di
Indonesia masih sangat berorientasi pada sumber daya hutan. Hutan adalah suatu
kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang
didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya
tidak dapat dipisahkan. Sedangkan yang dimaksud dengan kawasan hutan adalah
suatu wilayah tetentu yang ditunjuk atau ditetapkan oleh pemerintah untuk
dipertahankan keberadaanya sebagai hutan tetap. Hutan tidak semata- mata
memiliki fungsi ekologi, tetapi berkaitan dengan masyarakat disekitarnya yang
memiliki fungsi sosial
Salah satu usaha dalam pelestarian
hutan adalah dengan merubah status atau fungsi dari kawasan hutan tersebut,
kegiatan perubahan fungsi kawasan hutan adalah kegiatan mengubah sesuatu fungsi
kawasan hutan menjadi fungsi kawasan hutan lainnya dalam rangka pengurusan
hutan yang didasarkan atas pertimbangan keadaan dan sifat fisik wilayah,
topografi, jenis tanah, iklim, pengaturan tata air, sosial ekonomi serta
pertimbangan khusus, misalnya hutan produksi menjadi hutan lindung, cagar alam
menjadi wisata alam, hutan suaka alam menjadi taman hutan raya. Taman hutan
raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau
satwa yang alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi
kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya,
budaya, pariwisata, dan Rekreasi. Akibat pengurangan RTH akan berdampak pada
terjadinya banjir dan global warming. Ruang Terbuka Hijau perlu dikelolah
secara baik dengan tujuan untuk mengurangi dampak negativ dari banjir dan
global warming tersebut. RTH yang baik bagi kehidupan minimal 20% dari luas
wilayah.
TEORI / PEMBAHASANA
A. EKOLOGI
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:
1.Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2.Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
3.Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kini para ekolog(orang yang mempelajari ekologi)berfokus kepada Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.
B.
ILMU LINGKUNGAN
Lingkungan
Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Ilmu
lingkungan adalah ekologi yang
menerapkan berbagai azas dan konsepnya kepada masalah yang lebih luas, yang
menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya. Ilmu Lingkungan adalah
ekologi terapan. Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik anatara jasad hidup (termasuk manusia) dengan
dengan lingkungannya.
Ilmu
lingkungan (environmental science atau envirology) adalah ilmu yang mempelajari
tentang lingkungan hidup. Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis
mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya.
Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk
mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam
sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk
menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap
manusia dan lingkungan hidup secara menyeluruh.
- 1. Permasalahan Lingkungan Hidup
Permasalahan
lingkungan hidup terdiri dari permasalahan lingkungan global dan sektoral.
Contoh permasalahan lingkungan global adalah: pertumbuhan penduduk, penggunaan
sumber daya alam yang tidak merata; perubahan cuaca global karena berbagai
kasus pencemaran dan gaya hidup yang berlebihan; serta penurunan keanekaragaman
hayati akibat perilaku manusia, yang kecepatannya meningkat luar biasa
akhir-akhir ini. Contoh permasalahan lingkungan sektoral dibahas masalah lingkungan
yang terjadi di Indonesia. Masalah tersebut terjadi pada berbagai ekosistem,
seperti yang terjadi di kawasan pertanian, hutan, pesisir, laut, dan perkotaan.
Adapun usaha
mengatasi permasalahan lingkungan dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan
yang dibahas adalah cara ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, penegakan
hukum, dan etika lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang
menjadi sangat kompleks diperlukan berbagai upaya pendekatan sekaligus secara
sinergis.
- 2. Struktur Ekosistem
Menurut
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, batasan
dari ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan
utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas,
dan produktivitas lingkungan hidup. Secara struktural ekosistem terdiri dari
komponen biotik dan abiotik.
Komponen
biotik ekosistem meliputi: sumber daya tumbuhan, sumber daya hewan, jasad
renik, dan sumber daya manusia.
Komponen
abiotik ekosistem meliputi: sumber daya tanah, sumber daya air, sumber daya
energi fosil, udara, serta cuaca dan iklim.
Masing-masing
komponen yang menjadi bagian dari ekosistem tersebut saling berinteraksi dan
saling mempengaruhi dengan erat. Adapun faktor lingkungan pembatas berperan
besar dalam menentukan komposisi organisme dalam suatu ekosistem. Dalam konsep
faktor pembatas dikemukakan bahwa setiap organisme memiliki kisaran toleransi
terhadap setiap faktor lingkungan abiotik.
- 3. Fungsi Ekosistem
Untuk
memahami bagaimana ekosistem berfungsi maka hal mendasar yang perlu dipahami
adalah terdapatnya aliran energi ke dalam ekosistem dan terjadinya daur materi
di dalam ekosistem. Kedua hal tersebut dapat diamati pada proses produksi dan
dekomposisi, rantai dan jaring makanan, adanya tingkatan tropik di dalam
ekosistem, serta terjadinya daur biogeokimia yang berlangsung secara
terus-menerus dan berkesinambung-an. Energi ialah segala sesuatu yang dapat
melakukan pekerjaan.
Sumber
energi dapat dikelompokkan menjadi: sumber energi tak terbarui (non renewable)
yaitu sumber energi fosil dan nuklir, sumber energi terbarui (renewable) yaitu
sumber energi bukan fosil, misalnya tenaga air dan tenaga angin.
Rantai
makanan merupakan perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui
seri organisme atau melalui jalur makan-memakan. Rantai makanan dibagi atas dua
tipe dasar, yaitu: rantai makanan rerumputan (grazing food chain), dan rantai
makanan sisa (detritus food chain).
Unsur yang
merupakan persinggungan (interface) antara komponen habitat yaitu tanah/batuan,
air, dan atmosfer, terjadi proses-proses baik fisik, kimia, maupun biologi yang
silih berganti atau bersamaan yang disebut proses biogeokimia, karena proses
ini terjadi berulang-balik, maka proses ini disebut daur biogeokimia.
Di dalam
daur unsur atau senyawa kimia dapat ditemukan adanya 2 (dua) kutub, yaitu kutub
cadangan dan kutub pertukaran atau kutub peredaran. Dari segi biosfer, daur
biogeokimia terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu tipe gas dan tipe sedimen.
ANALISA
Jadi Ekologi sebenarnya ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Dan Ekologi
mempunyai wilayah kerja yang mencakup seluruh alam semesta, Peran manusia
sangat penting. Karena Manusia sebagai pengubah atau menjaga dapat menjaga
keserasian hubungan timbal balik dengan lingkungannya agar keseimbangan
ekosistem tidak tergangggu.
Sedangkan Lingkungan dapat di simpulkan
bahwa lingkungan sangatlah penting bagi kehidupan, karena hamper semua kegiatan
di muka bumi ini sangatlah bergantung pada lingkungan. Selain itu untuk menjaga
kelestarian lingkungan sangatlah di perlukan kearifan dan kebijaksanaan
manusia.
Jadi
Ekologi dan ilmu lingkungan sangat
berkaitan
Untuk itu dianjurkan agar Ekologi dan ilmu
lingkungan dapat di terapkan seperti mengajarkan sejak anak-anak sehingga
dapat mengetahui apa itu ekologi dan untuk apa tujuan nya, sehingga dapat
menjaga alam dan mengenal arti alam, dan
pastinya supaya menyayangi alam sekitar,hewan,tumbuhan,serta sesamanya.
https://www.slideshare.net/AdrianHartantoLokari/makalah-ekologi-dan-ekologi-lingkungan
https://66fadli.wordpress.com/2011/10/25/ekologi-dan-ilmu-lingkungan/
http://dernewblogadres.blogspot.co.id/2015/03/makalah-ilmu-lingkungan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar