Senin, 09 Oktober 2017

EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN



EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN

 



PENDAHULUAN



  
   Manusia merupakan bagian dari alam dan memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan dari pada mahkluk hidup lain dalam hal merubah kondisi alam berhubungan dengan kemampuanya yang dilandasi oleh akal yang dimiliki, maka manusia dapat menempatkan dirinya pada unsur yang paling dominan dan paling menguasai dibandingkan dengan unsur-unsur lainnya di dalam ekosisitem. Di dalam usahanya memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia berusaha untuk dapat serasi dengan ekosistemnya karena menyadari bahwa kerusakan ekosistem dapat membahayakan dirinya. Namun pada umumnya tingkat kesadaran masyarakat dalam hal kelestarian ekosistem dapat dikatakan masih rendah, terutama mereka yang hidup dikawasan pedesaan. Masalah yang paling sulit menghadapi usaha pelestarian alam justru dari manusia sendiri. Sehingga pengelolaan kawasan konservasi harus mempertimbangkan masyarakat setempat karena dengan begitu akan muncul suatu hubungan timbal-balik yang serasi, seimbang dan menguntungkan antara alam dan manusia. Usaha pelestarian alam di Indonesia masih sangat berorientasi pada sumber daya hutan. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Sedangkan yang dimaksud dengan kawasan hutan adalah suatu wilayah tetentu yang ditunjuk atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaanya sebagai hutan tetap. Hutan tidak semata- mata memiliki fungsi ekologi, tetapi berkaitan dengan masyarakat disekitarnya yang memiliki fungsi sosial 

      Salah satu usaha dalam pelestarian hutan adalah dengan merubah status atau fungsi dari kawasan hutan tersebut, kegiatan perubahan fungsi kawasan hutan adalah kegiatan mengubah sesuatu fungsi kawasan hutan menjadi fungsi kawasan hutan lainnya dalam rangka pengurusan hutan yang didasarkan atas pertimbangan keadaan dan sifat fisik wilayah, topografi, jenis tanah, iklim, pengaturan tata air, sosial ekonomi serta pertimbangan khusus, misalnya hutan produksi menjadi hutan lindung, cagar alam menjadi wisata alam, hutan suaka alam menjadi taman hutan raya. Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan Rekreasi. Akibat pengurangan RTH akan berdampak pada terjadinya banjir dan global warming. Ruang Terbuka Hijau perlu dikelolah secara baik dengan tujuan untuk mengurangi dampak negativ dari banjir dan global warming tersebut. RTH yang baik bagi kehidupan minimal 20% dari luas wilayah. 

TEORI / PEMBAHASANA

A.    EKOLOGI


 
     Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:
1.Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2.Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
3.Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kini para ekolog(orang yang mempelajari ekologi)berfokus kepada Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.

 
       B.     ILMU LINGKUNGAN


     Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Ilmu lingkungan adalah  ekologi yang menerapkan berbagai azas dan konsepnya kepada masalah yang lebih luas, yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya. Ilmu Lingkungan adalah ekologi terapan. Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik anatara jasad hidup (termasuk manusia) dengan dengan lingkungannya.
Ilmu lingkungan (environmental science atau envirology) adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup. Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya. Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan hidup secara menyeluruh.

  1. 1.       Permasalahan Lingkungan Hidup
Permasalahan lingkungan hidup terdiri dari permasalahan lingkungan global dan sektoral. Contoh permasalahan lingkungan global adalah: pertumbuhan penduduk, penggunaan sumber daya alam yang tidak merata; perubahan cuaca global karena berbagai kasus pencemaran dan gaya hidup yang berlebihan; serta penurunan keanekaragaman hayati akibat perilaku manusia, yang kecepatannya meningkat luar biasa akhir-akhir ini. Contoh permasalahan lingkungan sektoral dibahas masalah lingkungan yang terjadi di Indonesia. Masalah tersebut terjadi pada berbagai ekosistem, seperti yang terjadi di kawasan pertanian, hutan, pesisir, laut, dan perkotaan.
Adapun usaha mengatasi permasalahan lingkungan dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan yang dibahas adalah cara ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, penegakan hukum, dan etika lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang menjadi sangat kompleks diperlukan berbagai upaya pendekatan sekaligus secara sinergis.
  1. 2.      Struktur Ekosistem
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, batasan dari ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Secara struktural ekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik.
Komponen biotik ekosistem meliputi: sumber daya tumbuhan, sumber daya hewan, jasad renik, dan sumber daya manusia.
Komponen abiotik ekosistem meliputi: sumber daya tanah, sumber daya air, sumber daya energi fosil, udara, serta cuaca dan iklim.
Masing-masing komponen yang menjadi bagian dari ekosistem tersebut saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dengan erat. Adapun faktor lingkungan pembatas berperan besar dalam menentukan komposisi organisme dalam suatu ekosistem. Dalam konsep faktor pembatas dikemukakan bahwa setiap organisme memiliki kisaran toleransi terhadap setiap faktor lingkungan abiotik.
  1. 3.      Fungsi Ekosistem
Untuk memahami bagaimana ekosistem berfungsi maka hal mendasar yang perlu dipahami adalah terdapatnya aliran energi ke dalam ekosistem dan terjadinya daur materi di dalam ekosistem. Kedua hal tersebut dapat diamati pada proses produksi dan dekomposisi, rantai dan jaring makanan, adanya tingkatan tropik di dalam ekosistem, serta terjadinya daur biogeokimia yang berlangsung secara terus-menerus dan berkesinambung-an. Energi ialah segala sesuatu yang dapat melakukan pekerjaan.
Sumber energi dapat dikelompokkan menjadi: sumber energi tak terbarui (non renewable) yaitu sumber energi fosil dan nuklir, sumber energi terbarui (renewable) yaitu sumber energi bukan fosil, misalnya tenaga air dan tenaga angin.
Rantai makanan merupakan perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jalur makan-memakan. Rantai makanan dibagi atas dua tipe dasar, yaitu: rantai makanan rerumputan (grazing food chain), dan rantai makanan sisa (detritus food chain).
Unsur yang merupakan persinggungan (interface) antara komponen habitat yaitu tanah/batuan, air, dan atmosfer, terjadi proses-proses baik fisik, kimia, maupun biologi yang silih berganti atau bersamaan yang disebut proses biogeokimia, karena proses ini terjadi berulang-balik, maka proses ini disebut daur biogeokimia.
Di dalam daur unsur atau senyawa kimia dapat ditemukan adanya 2 (dua) kutub, yaitu kutub cadangan dan kutub pertukaran atau kutub peredaran. Dari segi biosfer, daur biogeokimia terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu tipe gas dan tipe sedimen.


ANALISA

    Jadi Ekologi sebenarnya ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Dan Ekologi mempunyai wilayah kerja yang mencakup seluruh alam semesta, Peran manusia sangat penting. Karena Manusia sebagai pengubah atau menjaga dapat menjaga keserasian hubungan timbal balik dengan lingkungannya agar keseimbangan ekosistem tidak tergangggu.
     Sedangkan Lingkungan dapat di simpulkan bahwa lingkungan sangatlah penting bagi kehidupan, karena hamper semua kegiatan di muka bumi ini sangatlah bergantung pada lingkungan. Selain itu untuk menjaga kelestarian lingkungan sangatlah di perlukan kearifan dan kebijaksanaan manusia.
    Jadi  Ekologi dan ilmu lingkungan sangat berkaitan
    Untuk itu dianjurkan agar Ekologi dan ilmu lingkungan dapat di terapkan seperti mengajarkan sejak anak-anak sehingga dapat mengetahui apa itu ekologi dan untuk apa tujuan nya, sehingga dapat menjaga alam dan mengenal arti  alam, dan pastinya supaya menyayangi alam sekitar,hewan,tumbuhan,serta sesamanya.




https://www.slideshare.net/AdrianHartantoLokari/makalah-ekologi-dan-ekologi-lingkungan
https://66fadli.wordpress.com/2011/10/25/ekologi-dan-ilmu-lingkungan/
http://dernewblogadres.blogspot.co.id/2015/03/makalah-ilmu-lingkungan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar