TEORI LINGKUNGAN
PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA
Di Susun oleh :
Nama : Ilham
Ramadhan
NPM :
13416438
Kelas :
2IB01
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2017
Latar Belakang
Laju pertumbuhan penduduk merupakan permasalahan
krusial yang dihadapi oleh negara-negara berkembang di dunia, khususnya
negara-negara berpenduduk besar dan padat sperti Indonesia. Hal ini disebabkan
oleh keterbatasan data dasar yang diperoleh mengenai jumlah kelahiran, sehingga diperlukan berbagai upaya yang berkesinambungan untuk menurunkan laju
pertumbuhan penduduk. Indonesia sebagai suatu negara yang sedang berkembang
dengan penduduk terbesar nomor empat di dunia, juga menghadapi persoalan yang
serupa.
Arti dari laju pertumbuhan penduduk itu sendiri
adalah Angka yang menunjukan tingkat pertambahan penduduk pertahun dalam jangka
waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari penduduk dasar.
Laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung menggunakan tiga metode, yaitu
aritmatik, geometrik, dan eksponesial.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1. Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat Pendidikan
Suatu wilayah dengan pertambahan penduduk yang pesat
dapat menyebabkan masalah- masalah pendidikan, pengangguran, kesenjangan sosial
dan masalah-masalah lainnya. Dengan jumlah penduduk yang besar maka fasilitas-fasilitas
sosial, pendidikan dan pekerjaan juga ikut meningkat. Jika penduduk di suatu
kota yang padat tidak terpenuhi fasilitas pendidikannya maka akan menyebabkan
penurunan tingkat pendidikan wilayah tersebut. Tingkat pendidikan yang rendah dapat
menyebabkan pengangguran sehingga dampak pada tingkat perekonomian juga
memburuk. Jika masalah ini terus diabaikan maka kemerosotan negara tidak dapat
dihindari. Tingkat pendidikan yang buruk dapat menyebabkan anak-anak mengalami
depresi. Hal ini memicu terjadinya pekerjaan-pekerjaan yang tidak layak
dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Bahkan dampak lain dari masalah ini
bisa menyebabkan tingkat tindakan kriminal yang dilakukan anak-anak meningkat.
Generasi muda dan anak-anak yang cerdas adalah kunci kemajuan suatu
negara. Jika masa
kanak-kanak mereka diisi dengan hal-hal negatif maka jalan
menuju kesuksesan bangsa akan semakin jauh. Penduduk merupakan pelaku
pembangunan. Maka kualitas penduduk yang tinggi akan lebih menunjang laju pembangunan
ekonomi. Usaha yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas penduduk
melalui fasilitas pendidikan, perluasan lapangan pekerjaan dan penundaan usia
kawin pertama. Di negara-negara yang anggaran pendidikannya rendah, biasanya
menunjukkan angka kelahiran yang tinggi. Tidak hanya persediaan dana yang
kurang, tetapi komposisi usia secara piramida pada penduduk yang berkembang
dengan cepat juga berakibat bahwa rasio antara guru yang terlatih dan jumlah
anak usia sekolah akan terus berkurang.
Negara
Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga untuk melaksanakan
pembangunan dalam segala bidang belum dapat berjalan dengan cepat, karena
kekurangan modal maupun tenaga tenaga ahli/ terdidik, Akibatnya fasilitas
secara kualitatif dalam bidang pendidikan masih terbatas. Pertambahan penduduk
yang cepat, lepas daripada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas
pendidikan, cenderung untuk menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan
fasilitas pendidikan menghambat program persamaan atau perimbangan antara
pedesaan dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya dan miskin. Oleh
karena itu, masyarakat dalam mencapai pendidikan yang tinggi masih sedikit
sekali. Hal ini disebabkan karena :
a. Tingkat
kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
b. Besarnya
anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
c.
Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah sehingga belum dapat
memenuhi Kebutuhan hidup primer, dan untuk biaya sekolah.
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat
pendidikan terhadap pembangunan adalah:
1.
Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga
ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah
penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli
yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
2.
Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima
hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidak mampuan masyarakat merawat
hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak
karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti
ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.
Pengaruh
daripada dinamika penduduk terhadap pendidikan juga dirasakan pada keluarga.
Penelitian yang dilakukan pada beberapa negara dengan latar belakang budaya
yang berlainan menunjukkan bahwa jika digabungkan dengan kemiskinan, keluarga
dengan jumlah anak banyak dan jarak kehamilan yang dekat, menghambat perkembangan
berfikir anak-anak, berbicara dan kemauannya, di samping kesehatan dan
perkembangan fisiknya. Kesulitan orang tua dalam membiayai anak-anak yang
banyak, lebih mempersulit masalah ini. Helen Callaway, seorang ahli antropologi
Amerika yang mempelajari masyarakat buta huruf, menyimpulkan bahwa perkembangan
ekonomi dan perluasan pendidikan dasar telah memperluas jurang pemisah antara
pria dan wanita. Hampir di mana – mana pria diberikan prioritas untuk
pendidikan umum dan latihan – latihan teknis. Mereka adalah orang – orang yang
mampu menghadapi tantangan – tantangan dalam dunia. Sebaliknya pengetahuan
dunia di tekan secara tajam pada tingkat yang terbawah.
Pengaruh daripada dinamika penduduk terhadap pendidikan juga dirasakan
pada keluarga. Penelitian yang dilakukan pada beberapa negara dengan latar
belakang budaya yang berlainan menunjukkan bahwa jika digabungkan dengan
kemiskinan, keluarga dengan jumlah anak banyak dan jarak kehamilan yang dekat,
menghambat perkembangan berfikir anak – anak, berbicara dan kemauannya, di
samping kesehatan dan perkembangan fisiknya. Kesulitan orang tua dalam
membiayai anak – anak yang banyak, lebih mempersulit masalah ini padahal
tingkat pendidikan sangat siperlukan sebagai alat menyampaikan informasi kepada
manusia tentang perlunya perubahan dan untuk merangsang penerimaan gagasan –
gagasan baru.
2.
Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit yang Berkaitan dengan Lingkungan Hidup
Kemampuan manusia untuk mengubah atau memoditifikasi
kualitas lingkungannya tergantung sekali pada taraf sosial budayanya.
Masyarakat yang masih primitif hanya mampu membuka hutan secukupnya untuk
memberi perlindungan pada masyarakat. Sebaliknya, masyarakat yang sudah maju
sosial budayanya dapat mengubah lingkungan hidup sampai taraf yang
irreversible. Perilaku masyarakat ini menentukan gaya hidup tersendiri yang
akan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan yang diinginkannya mengakibatkan
timbulnya penyakit juga sesuai dengan prilakunya tadi. Dengan demikian eratlah
hubungan antara kesehatan dengan sumber daya social ekonomi. WHO menyatakan
“Kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental dan sosial
serta bukan hanya merupakan bebas dari penyakit”.Dalam Undang Undang No. 9
Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan. Dalam Bab 1,Pasal 2 dinyatakan bahwa
“Kesehatan adalah meliputi kesehatan badan (somatik),rohani (jiwa) dan sosial
dan bukan hanya deadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan”.
Definisi ini memberi arti yang sangat luas pada kata kesehatan.
Keadaan kesehatan lingkungan di Indonesia masih
merupakan hal yang perlu mendapaat perhatian, karena menyebabkan status
kesehatan masyarakat berubah seperti: Peledakan penduduk, penyediaan air
bersih, pengolalaan sampah,pembuangan air limbah penggunaan pestisida, masalah
gizi, masalah pemukiman, pelayanan kesehatan, ketersediaan obat, populasi
udara, abrasi pantai,penggundulan hutan dan banyak lagi permasalahan yang dapat
menimbulkan satu model penyakit. Jumlah penduduk yang sangat besar 19.000 juta
harus benar-benar ditangani masalah.pemukiman sangat penting diperhatikan. Pada
saat ini pembangunan di sektor perumahan sangat berkembang, karena kebutuhan
yang utama bagi masyarakat. Perumahan juga harus memenuhi syarat bagi kesehatan
baik ditinjau dari segi bangungan, drainase, pengadaan air bersih, pentagonal
sampah domestik uang dapat menimbulkan penyakit infeksi dan ventilasi untuk
pembangunan asap dapur.
Indonesia saat ini mengalami transisi dapat terlihat
dari perombakan struktur ekonomi menuju
ekonomi industri, pertambahan jumlah
penduduk, urbanisasi yang meningkatkan jumlahnya, maka berubahlah beberapa
indikator kesehatan seperti penurunan angka kematian ibu, meningkatnya angka
harapan hidup ( 63 tahun ) dan status gizi. Jumlah penduduk terus bertambah,
cara bercocok tanam tradisional tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat. Pertumbuhan Penduduk yang tidak merata tersebut sangat berpengaruh
dengan lingkungan, penduduk yang tinggal dipemukiman yang sembarangan akan
mengakibatkan lingkungan yang tidak bersih. Lingkungan yang tidak dijaga akan
mengakibatkan penyakit yang dapat mengacam kesehatan manusia, misalnya penyakit
yang diakibatkan oleh lingkungan adalah Malaria, Muntaber, Penyakit Kulit,
Tifus, dll. Seperti banjir, polusi air, dan polusi udara adalah faktor yang
mengakibatkan terjadinya penyakit, jika lama kelamaan manusia tidak
memperhatikan lingkunganya maka sangat besar peluang penyakit menyebar, dalam
hal ini kesadaran manusia sangat dibutuhkan, kita diharapkan perlu adanya
sosialisasi kepada penduduk tentang pemukiman yang sehat dan adanya jaminan
kesehatan bagi masyarakat luas dari pemerintah dan pemerintah haruslah
meningkatkan pendidikan kesehatan bagi masyarakat, dan yang paling penting
diperhatikan pemeintah adalah pelayanan kesehatan masyarakat yaitu dengan
menciptakan klinik disetiap pemukiman penduduk.
3. Pertumbuhan Penduduk dan Kelaparan
Kekurangan gizi dan angka kematian anak meningkat di
sejumlah kawasan yang paling buruk di Asia dan Pasifik kendati ada usaha
internasional untuk menurunkan keadaan itu, kata sebuah laporan badan kesehatan
PBB hari Senin. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa sasaran
kesehatan yang ditetapkan berdasarkan delapan Tujuan Pembangunan Milenium PBB tahun 2000 tidak akan tercapai pada tahun 2015 berdasarkan kecnderungan sekarang. “Sejauh ini bukti menunjukkan bahwa kendati ada beberapa kemajuan, di banyak negara, khususnya yang paling miskin, tetap ketinggalan dalam kesehatan,” kata Dirjen WHO Lee Jong Wook dalam laporan itu. Kendati tujuan pertama mengurangi kelaparan, situasinya bahkan memburuk sementara negara-negara miskin berjuang mengatatasi masalah pasokan pangan yang kronis, kata data laporan itu.
Antara tahun 1990 dan 2002– data yang paling akhir–
jumlah orang yang kekurangan makanan meningkat 34 juta di indonesia dan 15 juta
di Surabaya dan 47 juta orang di Asia timur, kata laporan tersebut. Proporsi
anak berusia lima tahun ke bawah yang berat badannya terlalu ringan di
Surabaya, tenggara dan timur meningkat enam sampai sembilan persen antara tahun
1990 dan 2003, sementara hampir tidak berubah (32 persen). Lebih dari separuh
anak-anak di Asia selatan kekurangan gizi, sementara rata-rata di negara-negara
berkembang tahun 2003 tetap sepertiga. “Meningkatnya pertambahan penduduk dan
produktivitas pertanian yang rendah merupakan alasan utama kekurangan pangan di
kawasan-kawasan ini,” kata laporan itu. Kelaparan cenderung terpusat di
daerah-daerah pedesaan di kalangan penduduk yang tidak memilki tanah atau para
petani yang memiliki kapling yang sempit untuk memenunhi kebutuhan hidup
mereka,” tambah dia.
Tidak ada satupun negara-negara miskin dapat memenuhi tantangan
mengurangi tingkat kematian anak. Kematian bayi meningkat tajam di Surabaya
antara tahun 1999 dan 2003, yang menurut data terakhir yang diperoleh, dari 90
sampai 126 anak per 1.000 kelahiran hidup. Juga terjadi peningkatan tajam dari
38 menjadi 87 per 1.000 kelahiran hidup. “Untuk sebagian besar negara kemajuan
dalam mengurangi kematian anak juga akan berjalan lambat karena usaha-usaha
mengurangi kekurangan gizi dan mengatasi diare, radang paru-paru, penyakit yang
dapat dicegah dengan vaksin dan malaria tidak memadai,” kata laporan itu.
Berdasarkan kecenderungan sekarang, WHO memperkirakan pengurangan dalam angka
kematian dikalangan anak berusia dibawah lima tahun antara tahun 1990 dan 2015
akan menjadi sekitar seperempat, kurang dari dua pertiga dari yang diusahakan.
Tingkat kematian ibu diperkirakan akan menurun hanya
di negara-negara yang telah memiliki tingkat
kematian paling rendah sementara sejumlah negara yang mengalami angka terburuk bahkan sebaliknya. Tingginya laju pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran di Indonesia, diperparah dengan pola penyebaran penduduk yang tidak merata. “Jika semua itu, tidak segera dikendalikan, maka hal itu akan jadi beban buat kita semua. Karena itu, baik pria maupun wanita harus memaksimalkan program KB. Untuk mengurangi jumlah penduduk lapar tersebut, maka menurut Diouf diperlukan peningkatan produksi dua kali lipat dari sekarang pada tahun 2050. Peningkatan produksi ini khususnya perlu terjadi di negara berkembang, di mana terdapat mayoritas penduduk miskin dan lapar. Jumlah penduduk dunia yang mengalami kelaparan meningkat sekitar 50 juta jiwa selama tahun 2007 akibat dari kenaikan harga pangan dan krisis energi.
Kesimpulan
Jadi Kesimpulan nya Pertumbuhan Penduduk ialah suatu perubahan populasi sewaktu-waktu, dan bisa dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi memakai “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering dipakai secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan dipakai untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Negara Indonesia merupakan negara yang besar dan
beraneka ragam etnis serta budaya.Kemajuan negara sesungguhnya tergantung
kepada tingkat pendidikan di Negara tersebut, kualitas serta mutu pendidikan
yang tingi dapat menjadi jaminan untuk kemajuan dan kesejahteraan negara. Di
tengah pertambahan jumlah penduduk yang semakin tidak terkontrol membuat
peningkatan kualitas di dunia pendidikan merupakan pilihan yang harus
dikedepankan. Perombakan sistem ketransmigrasian juga akan mendukung pemerataan
penduduk. Jadi, peningkatan kualitas Pendidikan dan keefektifan pola
transmigrasi dapat memperbaiki kuterpurukan dalam mengurus kepadatan penduduk
yang semakin hari kian membludak.
Oleh karena pertumbuhan penduduk dipengaruhi Tingkat pendidikan, Penyakit yang Berkaitan
dengan Lingkungan Hidup, Kelaparan, Kemiskinan dan Keterbelakangan. Maka kita
harus bisa memperbaiki semua masalah itu,dan mulai mencari jalan keluar yang
terbaik agar semua permasalahan dinegara kita bia terselesaikan.Dan
masyarakatnya pun bisa hidup dengan sejahtera, karena tidak dipungkiri bahwa
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam.
Video Terkait : https://www.youtube.com/watch?v=ERIwYVfuSZs
http://kandiwa.blogspot.co.id/2010/10/perkembangan-penduduk-di-negara.html
https://tieraalta.wordpress.com/2013/05/24/laju-pertumbuhan-penduduk/
http://alfanissa.blogspot.co.id/2014/04/tingkat-pertumbuhan-penduduk-yang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar