Peranan agama dalam
kehidupan sosial menyangkut dua hal yang sudah tentu hubungannya erat, memiliki
aspekaspek yang terpelihara. Yaitu pengaruh dari citacita agama dan etika agama
dalam kehidupan individu dari kelas sosial dan grup sosial, perseorangan dan
kolektivitas, dan mencakup kebiasaan dan cara semua unsur asing agama
diwarnainya. Yang lainnya juga menyangkut organisasi dan fungsi lembaga agama
sehingga agama dan masyarakat itu berwujud kolektivitas ekspresi nilainilai
kemanusiaan, yang mempunyai seperangkat arti mencakup perilaku sebagai pegangan
individu dengan kepercayaan dan taat kepada agamanya. Agama sebagai suatu
sistem mencakup individu dan masyarakat, seperti adanya emosi keagamaan,
keyakinan terhadap sifat faham, ritual, serta umat atau kesatuan sosial yang
terkait agamanya. Agama dan masyarakat dapat pula diwujudkan dalam sistem
simbol yang memantapkan peranan dan motivasi manusianya, kemudian
terstrukturnya mengenai hukum dan ketentuan yang berlaku umum, seperti
banyaknya pendapat agama tentang kehidupan dunia seperti masalah keluarga,
bernegara, konsumsi, produksi, hari libur, prinsip waris, dan sebagainya.
A. PENGERTIAN AGAMA
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata agama. Namun sulit
mendefinisikan pengertian dari agama itu sendiri. Agama menurut kamus
besar bahasa Indonesia adalah system atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan,
atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian
dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.
Definisi lain menyebutkan bahwa kata “agama” berasal dari bahasa Sanskrit
“a” yang berarti tidak dan “gama ” yang berarti pergi, tetap ditempat, diwarisi
turun temurun dalam kehidupan manusia.[1]
Dalam hal ini ternyata agama memang mempunyai sifat seperti itu. Agama, selain
bagi orang-orang tertentu, selalu menjadi pola hidup manusia.
Siti galzaba memberikan definisi bahwa agama ialah kepercayaan kepada Yang
Kudus, menyatakan diri berhubungan dengan Dia dalam bentuk ritus, kultus, dan
permohonan dan membentuk sikap hidup berdasarkan doktin tertentu.[2]
Karena dalam definisi yang dikemukakan diatas terlihat kepercayaan yang
diungkapkan dalam agama itu masih bersifat umum, Gazalba mengemukakan definisi
agama islam, yaitu: kepercayaan kepada Allah yang direalisasikan dalam bentuk
peribadatan, sehingga membentuk Taqwa berdasarkan al-Quran dan Sunnah.[3]
Muhammad Abdul Qadir Ahmad mengatakan agama yang diambil dari pengertian
din al-haq ialah system hidup yang diterima dan diridhai Allah ialah system
yang hanya diciptakan Allah sendiri dan atas dasar itu manusia tunduk dan patuh
kepadaNya. System hidup itu mencakup berbagaiaspek kehidupan, termasuk akidah,
akhlak, ibadah dan amal perbuatan yang disyariatkan Allah untuk manusia.[4]
Selanjutnya Thaib Thai mengemukakan definisi sebagai suatu peraturan tuhan
yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal untuk dengan kehendak dan
pilihannya sendiri mengikuti peraturan tersebut, guna mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat.[5]
Berdasarkan uraian tersebut kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa
agama adalah ajaran yang berasal dari Tuhan atau hasil renungan manusia yang
terkandung dalam kitab suci dengan tujuan untuk member tuntunan dan pedoman
hidup bagi manusia agar mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, yang didalamnya
mencakup unsure emosional dan kenyataan bahwa kebahagiaan hidup tersebut
bergantung pada adanya hubungan yang baik dengan kekuatan gaib tersebut.
C. MENGAPA MANUSIA BUTUH
AGAMA
Sebenarnya manusia memiliki intuisi (daya batin) yang sanggup memahami
adanya tuhan tanpa melalui berpikir dan belajar. Karen memiliki intuisi seperti
itu, maka manusia dipandang sebagai homodivinan (makhluk bertuhan), wujud
pemahaman manusia terhadap Tuhan terukir dalam keadaran dan perasaan batinnya
berupa kepercayaan atau keyakinan.
Manusia mempunyai potensi dasar cukup banyak jumlahnya dan diantaranya
adalah kesanggupan untuk meyakini adanya Tuhan dan melaksanakan tata aturanNya.
Potensi-potensi dasar yang dimiliki manusia itu bersifat fitrah. Potensi itupun
yang melatar belakangi manusia untuk berusaha mecari agama dan akhirnya timbul
ketergantungan atau kebutuhan terhadap agama itu sendiri. Sekurang-kurangnya
ada tiga alasan yang melatar belakangi perlunya manusia terhadap agama.
D. PENGARUH AGAMA DALAM
KEHIDUPAN MANUSIA
Peranan berasal dari kata peran. Peran memiliki makna yaitu seperangkat
tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat.
Sedangkan peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilksanakan.
Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam
kehidupan manusia, antara lain adalah :
·
Karena agama merupakan sumber moral
·
Karena agama merupakan petunjuk kebenaran
·
Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
·
Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka,
maupun di kala duka.
Agama dalam kehidupan individu berungsi sebagai suatu system yang memuat
norma-norma tertentu adapun fungsi agama dalam kehidupan agama diantaranya
adalah:
Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah
disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk
menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama
mempunyai dimensi yang lain seperti apa yang dihuraikan di bawah:
-
Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
Agama dikatankan memberi pandangan dunia kepada manusia kerana ia
sentiasanya memberi penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan
juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan bagi pekara ini sebenarnya
sukar dicapai melalui inderia manusia, melainkan sedikit penerangan daripada
falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahawa dunia adalah
ciptaan Allah SWTdan setiap manusia harus menaati Allah SWT
-
Menjawab pelbagai soalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
Sesetangah soalan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan soalan yang
tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya soalan kehidupan selepas
mati, matlamat menarik dan untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama
itulah berfungsi untuk menjawab soalan-soalan ini.
-
Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.
Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah
kerana sistem agama menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang sama,
malah tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.
-
Memainkan fungsi kawanan sosial
Kebanyakan agama di dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran
agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan
oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi kawanan sosial
Ø Studi kasus
Contoh kasus yaitu “anomi”, yaitu keadaan disorganisasi sosial di mana
bentuk sosial dan kultur yang mapan jadi ambruk. Hal ini, pertama, disebabkan
oleh hilangnya solidaritas apabila kelompok lama di mana individu merasa aman
dan responsive dengan kelompoknya menjadi hilang. Kedua, karena hilangnya
consensus atau tumbangnya persetujuan terhadap nilai-nilai dan norma yang
bersumber dari agama yang telah memberikan arah dan makna bagi kehidupan
kelompok.
Sudah jelas bahwa agama dalam kehidupan manusia ataupun dalam hal
organisasi sangat dibutuhkan, penting untuk membangun sebuah organisasi, karena
jika sebuah organisasi tidak disertai dengan rasa keberagamaan akan menyebabkan
bertumbangnya persetujuan terhadap nilai-nilai norma yang bersumber dari agama.
Contoh kasus diatas sangat sesuai dengan teori fungsi agama dalam hidup
manusia, menurut saya jika dalam sebuah organisasi tidak ada rasa keberagamaan
mungkin organisasi itu tidak akan berjalan lancar dan mulus. Dimana agama
menciptakan suatu ikatan bersama baik antara anggota-anggota beberapa
masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang mempersatukan mereka.
Kesimpulan
Pengertian
agama menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah system yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungannya.
Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan relegi, dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agamanya para tasauf.
Bukti di atas sampai pada pendapat bahwa agama merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate. Kemudian, pada urutannya agama yang diyakininya merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosial untuk manusia.
Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan relegi, dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agamanya para tasauf.
Bukti di atas sampai pada pendapat bahwa agama merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate. Kemudian, pada urutannya agama yang diyakininya merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosial untuk manusia.
http://ainunwima.blogspot.co.id/2014/08/pengaruh-agama-dalam-kehidupan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar