Senin, 19 Desember 2016

Pelapisan Sosial



Pelapisan Sosial



Dalam kehidupan bermasyarakat, ada sebuah istilah yang dinamakan pelapisan sosial atau stratifikasi sosial. Istilah pelapisan sosial dapat diartikan sebagai pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara bertingkat. Menurut seorang ahli yang bernama Pritim A, Sorokin, pelapisan sosial adalah pengelompokan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarki. Perwujudan pelapisan sosial ditandai dengan adanya lapisan-lapisan di masyarakat, seperti lapisan yang tinggi dan lapisan yang rendah.
Setiap lapisan yang ada di masyarakat disebut dengan strata. Menurut P. J. Bouman, strata sosial menggunakan istilah dalam bahasa Belanda yang dinamakan stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran terhadap beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand pun ternyata digunakan oleh ahli lain, yaitu Max Webber.
Proses Terjadinya Pelapisan Sosial
Proses terjadinya pelapisan sosial di masyarakat terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Terjadi dengan Sendirinya
Proses pertama terbentuknya pelapisan sosial dapat terjadi secara alami. Proses terbentuknya pelapisan sosial secara alami berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat tersebut, tapi berjalan secara alami dengan sendirinya. Oleh karena itu, sifat yang tidak disengaja inilah yang membentuk lapisan tersebut. Dasar dari pelapisan tersebut bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan tempat masyarakat itu berada.
2. Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini, telah ditentukan dengan jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Di dalam pelapisan sosial yang dibentuk dengan sengaja, mengandung dua sistem, yaitu:
  • Sistem fungsional yang merupakan pembagian kerja pada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
  • Sistem scalar yang merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari atas ke bawah. Contohnya: Kaum ningrat tidak boleh berhubungan dengan kaum kelas bawah karena perbedaan status sosial.
Perbedaan Sistem Pelapisan dalam Masyarakat
Secara umum, masyarakat tersusun dari individu-individu. Individu-individu tersebut terdiri atas berbagai latar belakang yang berbeda dan membentuk masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Masyarakat dan individu adalah sebuah komplementer. Hal itu dapat dilihat dari kenyataan berikut ini.
  • Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya.
  • Individu mempengaruhi masyarkat sehingga menyebabkan perubahan.
Mengenai stratifikasi masyarakat, ada beberapa ahli berpendapat mengenai stratifikasi sosial. Misalnya, Pitirin A. Sorikin berpendapat bahwa pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat. Sementara itu, Theodorson mengungkapkan bahwa pelapisan masyarakat adalah jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat dalam sistem sosial di dalam hal perbedaan hak, pengaruh, dan kekuasaan.
Perbedaan Sosial Ciri Tetap Kelompok Sosial
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin tampaknya menjadi dasar dari seluruh sistem sosial masyarakat kuno. Di dalam organisasi masyarakat primitive pun yang belum mengenal tulisan, sudah mengenal pelapisan sosial. Hal itu ditunjukan dengan berbagai bentuk, seperti:
  • Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan perbedaan-perbedaan hak dan kewajiban.
  • Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa.
  • Adanya pemimpin yang saling berpengaruh.
  • Adanya orang-orang yang dikucilkan di luar kasta dan adanya orang yang di luar perlindungan hukum.
  • Adanya sistem pembagian kerja di dalam suku tersebut.
  • Adanya pembedaan standard ekonomi.
Dasar-Dasar Pembentukan Pelapisan Sosial
Berikut ini ukuran atau criteria yang menonjol sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial.
1. Ukuran Kekayaan
Kekayaan, baik materi atau kebendaan dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada. Jika ada seseorang yang memiliki kekayaan melimpah, dia akan otomatis ke dalam lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial. Begitupun sebaliknya, yang tidak memiliki kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat dalam bentuk temopat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, kekuasaan, dan wewenang.
2. Ukuran Kekuasaan dan Wewenang
Seseorang yang memiliki kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan paling atas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan sebab orang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang lain yang tidak kaya. Atau dengan kata lain, kekuasaan dapat mendatangkan kekayaan.
3. Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan akan terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial di masyarakat. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional. Biasanya, masyarakat tradisional sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya terhadap masyarakat, para orangtua, ataupun orang-orang yang berprilaku baik dan berbudi luhur.
4. Ukuran Ilmu Pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering digunakan oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan atas dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu biasanya terdapat pada gelar akademik atau prpfesi yang dipegang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, dan gelar lainnya.
Namun, gelar tersebut sering meniumbulkan kesan negative jika gelar yang disandang tersebut lebih tinggi daripada ilmu yang dikuasainya. Hal itu mendorong banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar pendidikan dengan cara yang salah, misalnya ijazah palsu.
Teori Pelapisan Sosial
Secara umum, pelapisan sosial terbagi menjadi 4 golongan, yaitu:
  • Kelas atas.
  • Kelas bawah.
  • Kelas menenga atas.
  • Kelas menengah bawah.
Nah, berikut ini beberapa teori tentang pelapisan masyarakat yang diungkapkan oleh para ahli.
  1. Aristoteles mengatakan bahwa dalam setiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu yang kaya sekali, yang miskin sekali, dan yang berada di tengah-tengahnya.
  2. Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA menyatakan bahwa di dalam masyarakat terdapat sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti memiliki sesuatu yang dihargai.
  3. Menurut Vilfredo Pareto, ada dua kelas yang senantiasa berbeda, yaitu golongan elite dan golongan nonelite. Menurutnya, dasar dari perbedaan tersebut karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian, dan kapasitasa yang berbeda.
  4. Karl Mark menjelaskan bahwa ada 2 macam kelas dalam pelapisan sosial. Pertama, kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya. Dan kedua, kelas yang hanya memiliki tenaga untuk digunakan dalam kegiatan produksi.
  5. Gaotano Mosoa menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat, mulai dari yang kurang berkembang hingga yang paling berkembang dan memiliki kekuasaan, terbagi menjadi dua kelas. Kelas pertama jumlahnya selalu sedikit dan kelas kedua jumlahnya lebih banyak.
6.      Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial mempunyai sisi positif dan sisi negatifnya dalam kehidupan manusia. Dimana perbedaan itu bisa memeberikan sebuah motivasi kepada manusia untuk terus berkembang, dan membuat manusia saling menghormati dan menghargai. Di satu sisi, pelapisan sosial bisa berdapak negatif dimana setiap manusia mulai membanding-bandingkan derajat atau strata sosial mereka yang berujung kepada sebuah perbuatan atau kelakuan negatif satu manusia kepada manusia lainnya.
7.      Dari sini dapat dipelajari bahwa adanya pelapisan sosial membuat manusia saling memahami dan saling membantu dalam keadaan apa pun. Dimana semua manusia saling melengkapi satu sama lain, namun tidak terlepas rasa saling menghormati satu sama lainnya.


# KESIMPULAN
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial mempunyai sisi positif dan sisi negatifnya dalam kehidupan manusia. Dimana perbedaan itu bisa memeberikan sebuah motivasi kepada manusia untuk terus berkembang, dan membuat manusia saling menghormati dan menghargai. Di satu sisi, pelapisan sosial bisa berdapak negatif dimana setiap manusia mulai membanding-bandingkan derajat atau strata sosial mereka yang berujung kepada sebuah perbuatan atau kelakuan negatif satu manusia kepada manusia lainnya.
Dari sini dapat dipelajari bahwa adanya pelapisan sosial membuat manusia saling memahami dan saling membantu dalam keadaan apa pun. Dimana semua manusia saling melengkapi satu sama lain, namun tidak terlepas rasa saling menghormati satu sama lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar